Senin, 23 Februari 2015

WAJIB! Dokumen yang harus dimiliki/disimpan untuk Mobil/Motor


Bisa dibilang tulisan ini dibuat dari pengalaman pengurusan asuransi kehilangan mobil yang berharga sangat mahal karena untuk tau hal ini perlu kehilangan 1 mobil dulu.

Banyak orang setelah membeli mobil entah cash atau kreditnya lunas dengan menerima BPKB saja sudah merasa semua terselesaikan dengan baik sama seperti saya dan keluarga. Tapi ternyata gak sesimpel itu kawan, apalagi kalau kita sampai mengurus asuransi kehilangan mobil. 

Dari pengurusan asuransi itu saya coba bagikan ya dokumen apa saja yang wajib kita punya dan kita simpan ketika menerima seluruh berkas mobil baru kita. Dokumen ini juga biasanya diminta sama pihak asuransi kalau mobil kita ilang. Yuk Cekidot... 


1. BPKB Asli
Dokumen ini sudah pasti kita tau kewajiban kita punyanya. Biasanya dokumen ini datang beberapa minggu setelah mobil kita datang kalau kita beli cash atau setelah pelunasan kredit pinjaman ke bank kalo kita bayar dengan kredit


2. Faktur Pembelian Asli
Dokumen ini biasanya dikasih ke kita sebagai pegangan atau pengganti sementara STNK asli kalau tu mobil baru mau kita pake jalan-jalan. Bisa dibilang surat sakti biar ga kena tilang kalau tu plat mobil belum ganti rupa. Kalo STNK dah jadi, plat dah diganti yang normal, kita simpan baik-baik ini faktur.


3. STNK Asli
Kalau dah ada ni barang, bebas dah tu dibawa kemana-mana. Saranku kalo ini barang dah ada, si faktur pembelian bisa kita simpan bersama berkas-berkas mobil kita lainnya.


4. Kunci Kontak Asli (Kunci dan Remote) 2 buah
yang 1 pasang bisa kita pake sehari-hari dan 1 pasang lagi buat cadangan. 


5. Buku Manual Kendaraan Asli
Buku ini merupakan buku panduan dasar pengoperasian kendaraan dari yang paling mudah hingga yang susah. Dari nyalain dan atur radio sampe panduan masang dongkrak. Sepengalaman ngurus asuransi dari bulan Desember 2014, Buku ini termasuk ITEM WAJIB yang harus dilampirkan untuk pengurusan klaim asuransi. Bagi yang biasa simpan buku ini di dalam mobil, mulai saat ini (setelah baca) tu buku KUDU HARUS WAJIB diambil dan disimpan bersamaan dengan dokumen asli lainnya. 


6. Buku Service Asli
Dokumen ini biasanya kita gunakan sebagai panduan dan pencatatan service mobil rutin yang kita lakukan. Buku ini sangat penting, dan sebaiknya disimpan oleh para pembeli  dengan baik  jika tidak masuk masa services. Jika dirasa kurang PD kalau gak bawa bukunya, sebaiknya dibuatkan saja berkas foto copynya.


7. Sertifikat NIK (Nomor Identifikasi Kendaraan Bermotor)
Banyak orang yang gak tau adanya berkas ini termasuk saya. Saya dan keluarga baru tahu ada berkas tersebut setelah diminta ketersediaan barangnya oleh pihak asuransi (bahkan agen asuransi yang bantu sayapun baru tau juga). Berkas ini disediakan atau dikeluarkan oleh pihak dealer mobilnya. Kalau bayar cash, dokumen ini langsung diserahkan ke pembeli. Bagi yang beli kredit, dokumen ini biasanya kalau gak dikasih ke pembelinya langsung ya diserahkan ke pihak kreditur (leasing) dan baru diberikan setelah pembayaran lunas bersamaan dengan BPKB mobilnya. 

Ada baiknya dari awal penyerahan berkas asli dari dealer ditanyakan sertifikat NIKnya. Pemberian sertifikat NIK ini bergantung pada dealernya masing-masing apakah dokumen ini seharusnya diterima di awal atau setelah leasingnya lunas. Jika sudah diterima, sebaiknya dokumen ini disimpan bersamaan berkas lainnya 



Ada lagi...
- Semua dokumen yang diterima harus dipastikan terlebih dahulu sudah sesuai isinya satu sama lain.
- Dokumen tanda terima kendaraan (biasanya diatas materai) sebaiknya disimpan dengan baik, entah diperlukan atau tidak sebaiknya tetap disimpan
- Jika dokumen-dokumen tersebut tidak lengkap (kecuali buku service yang bersifat tentative/jika ada) pembayaran asuransi biasanya dikenakan potongan harga.
- Jangan ragu untuk bertanya ke agen mengenai kelengkapan dokumen yang harus di terima.

Sekian dari saya, jika ada tambahan info... saya persilahkan.
Semoga bermanfaat.


[EDK]
24.02.2015 Rev 2 15:53WIB



Kamis, 09 Oktober 2014

Pengalaman Melahirkan : Yang Saya Lakukan Mendekati Waktu Kelahiran

Setelah merasakan yang namanya kehamilan dan melahirkan, ngebuat saya makin sayang sama orangtua saya terutama ibu. Semakin saya mengerti kenapa Rasulullah SAW menjawab IBU sebanyak 3 kali ketika ditanya seseorang tentang kepada siapa harus berbakti pertama kalinya. Tapi gak lepas juga makin hormat kepada seorang ayah yang berjuang mencari nafkah untuk istri dan anaknya.

Saat ini saya mau berbagi pengalaman menjelang, saat dan setelah melahirkan.

Sekarang pengalaman menjelang melahirkan dulu....

Menjelang melahirkan, saya sempat stress karena sampai usia hampir 41 minggu (kurang dua hari) anak di perut belum menunjukkan tanda-tanda mau keluar. Bahkan saat di periksa dalam punya status si anak belum masuk jalur lahir sama sekali. 
Saya melakukan banyak aktivitas untuk membantu anak saya masuk jalur lahirnya diantaranya : 


  • Senam hamil (dilakukan sendiri di rumah)
Bagi yang ngerasa gak perlu senam hamil, tos dulu sama saya yang berpikir begini awalnya.
Tapi akhirnya saya ikut 1-2 sesi (setelah diperbolehkan oleh dokter kandungan). Dan saya gak nyesel pernah ikutan meskipun alasan awal saya ikut karena bosen dirumah aja :)
Maklum kalo alasannya gak kuat gak boleh keluar rumah sendirian semakin tua usia kandungannya.
Bagian yang sering saya lakukan untuk membantu anak di perut adalah berdiri jongkoknya senam hamil dan melatih pernapasan biar rileks.


  • Jalan kaki setiap pagi sampai menjelang kelahiran
Biasanya saya lakukan bareng suami. Tapi kalo lagi gak bareng suami ya jalannya sambil sekalian nyari makan diluar (the other motivation).
Seberapa jauh? 
kalo lagi ada yang nemenin, keliling kompleks perumahan orang yang jauh dari jalan raya biar udaranya bersih dan aman.
kalo lagi gak ada yang nemenin... jalan ke tempat penjual makanan ataaau muterin lapangan atau tanah kosong deket rumah sambil berharap ada penjual makanan lewat (teteup ya...)


  • Naik turun tangga
Saya lakukan sekali sesi itu 10 kali bolak-balik naik turun tangganya. Diantara tiap sesi saya kasih jeda sekitar 5-10 menit sambil pijet-pijet atau goyang kaki biar gak pegel atau minum air dan nyemil. Berapa sesi? sekuatnya... saya sendiri 1-2 sesi.


  • Rileks
Ini PENTING SANGAT! eh apa SANGAT PENTING!
Logikanya dengan saya rileks, anak diperut ga tegang. Bagian perut juga gak tegang jadi memudahkan anak masuk jalur lahir. Tapi anak saya maunya emang ketika 41 minggu baru masuk jalur lahir. hahahaha....


  • Ngajak ngobrol anak sambil dielus-elus
Aktivitas yang ini sudah saya lakukan sejak anak masih berusia muda di kandungan (kurang lebih dari usia 3-4 bulan karena konon di usia tersebut rohnya ditiup ke badannya). Saya elus-elus karena dah kena cinta buta ama anak di perut. Saya ngerasa JATUH CINTA sama anak sendiri.

Semakin mendekati kelahiran makin sering saya ajak ngobrol, bahkan saya curhatin kalo saya lagi sedih (biasanya ada respon balik dari dalam perut). 
Kalo lagi ceria sayanya si anak aktif banget gerakannya. Kalo saya lagi sedih, si anak bergerak lembut seperti sedang menghibur. Kalo saya marah (apalagi marah ama bapake tanpa sebab), ditendang sekuatnya dari dalem biar gak marah kayanya.. (kalo kata orang tua saya, anaknya kaget denger suara marah saya dan gak nyaman).

Salah satu obrolan yang paling sering saya ucapin : "Nak, Bantu Ibu ya... Keluarlah selagi kamu siap melihat dunia luar. Beri tanda ya sayang. Tapi kasih tanda dan mau keluarnya kalau bisa jangan pas jam macetnya jalanan. Kasihan kamu juga nak kalau kelamaan ditahan di dalam padahal sudah waktunya melihat dunia. Bantu Ibu beri kekuatan dan kesabaran ya Nak. Kamu mau kan lahirnya dibantu dokter Oni? (dokter kandungan saya dr. Oni Khonsa di RSIA Tambak). Nanti kita sama-sama berjuang ya... Ibu berjuang dari luar, kamu berjuang dari dalam. Kami semua gak sabar ketemu kamu, tapi kita harus bersabar ya. Ibu cinta kamu, Nak".

well, semua obrolanku itu sering dapat respon dari anakku di dalam.
Dan saya yakin anak sudah bisa diajak komunikasi bahkan sejak masih usia 3 bulan.


  • Berdoa dan Ngaji
Ditaruh terakhir bukan karena gak penting. Justru SANGAT PENTING! dan yang ini saya lakukan sejak awal tau saya hamil. Gak ada ayat khusus (meskipun banyak yang menganjurkan surat tertentu) karena semua surat dalam Al-Quran itu baik bagi bayi. Karena sejak sebelum nikah pengen banget apal surat Al-Waqiah (sampe sekarang gak apal-apal seluruh ayatnya) ya jadilah abis baca Al-Quran ditutup dengan Al-Waqiah. 

Kadang ketika ga sempat baca Al-Quran, saya putarkan radio AM dipagi hari (pagi-pagi pasti ada yang murottal atau latihan ngaji) atau putar mp4 murottal dari HP (favorit denger suara Al-Sudais baca surat Al-Waqiah).


  •  Pasrah / Berserah pada Tuhan.

Ketika diberi tegat dokter hari Minggu, 13 April 2014 terakhir dibiarkan adanya tanda-tanda alami kelahiran dan semua stress yang dialami sebelum akan diberikan induksi di tanggal 14 April 2014. Pasrah dan berserah diri pada Tuhan adalah hal yang terakhir kali saya lakukan setelah semua usaha dan doa.



Alhamdulillah 13 April 2014, anak memberi tanda lahiran. Pagi jalanan sepi, kami menuju rumah sakit. Benar-benar kuasa Tuhan.... Semua yang saya minta dalam doa dikabulkan, 
Akhirnya setelah perjuangan menahan rasa sakit. Senin, 14 April 2014 anak saya lahir ke dunia secara normal (Tepat 41 minggu dari tanggal perkiraan dokter kandungan)

Welcome my baby....
(Sengaja tanpa foto...)

Gak banyak membantu ya?
Hehehehe.. malah jadi kaya jurnal pribadi (harian) yak?
Hehehehe

Kamis, 04 September 2014

Anakku Tercinta

Jatuh Cinta,
beberapa kali aku rasakan.
Tapi hanya sedikit yang aku akui.

Paling unik saat merasakan cinta buta bulan Agustus tahun lalu.
yang ini bener-bener unik.
Pasalnya aku gak tau seperti apa dia...
Pria atau wanita? hingga dia berusia 5-6 bulan diperutku.

Hingga saat itu... bener-bener buta aku tentangnya.
Yang aku tau, dia ada dalam rahimku. Tumbuh dan berkembang. HIDUP BARU.
ya... dia anakku.

Setiap bulan aku menanti saat kencan dengannya.
Meskipun ga bisa langsung bertatap muka dan itupun hanya 5 menit, dengan bantuan dokter kandungan... aku bisa melihatnya melalui monitor dan dia bisa tau (aku yakin dia tau) kalau aku sedang melihatnya.

Tahun ini, cintaku sudah tak sebuta dan segelap tahun lalu.
Dia hadir kedunia 14 April lalu.
Melihat wajahnya, mendengar suara tangisannya (meskipun dia jarang menangis) membuatku selalu ingat untuk terus bersyukur dan berusaha dalam hidup.

Anakku sayang.
Ibu cinta kamu, nak.

Terima kasih kamu menjadi kado terindah di ulang tahun ibu tahun ini.

Semoga ibu sehat selalu biar bisa terus menjagamu dan bersamamu.

Cintanya ibu.
xxx

Sabtu, 18 Mei 2013

"CINTA" dan "LOVE"


Hidup kita selalu dikelilingi cinta.
Entah cinta dari orangtua, saudara, teman dan sahabat, ataupun orang terkasih.
Namun, kalau saya perhatikan… dalam mengungkapkan perasaan cinta dengan kata-kata. Terutama untuk orang terkasih, kebanyakan dari kita akan menggunakan kata “love” daripada kata “cinta”. Entah mengapa?
Meskipun arti dan maksudnya sama, tapi itulah fenomena yang terjadi.

Itu pula yang terjadi pada saya.
Kalau saya buka chat terdahulu bersama seseorang spesial dalam hidup saya ataupun saya buka memori sebelumnya… saya pun kerap kali menggunakan kata “love” daripada “cinta”.

Orangtua saya yang sudah 30 tahun menikah berpesan, cinta itu bisa hilang makanya harus sering kita pupuk bersama biar tetap tumbuh dan berkembang. Salah satu cara termudah adalah melalui komunikasi. Mengungkapkan perasaan cinta dalam bentuk kata-kata. Sekedar mengatakan “cinta”, “love” atau “sayang” sehari-hari (tapi menggunakan hati juga), bisa membantu mempertahankan perasaan itu.

Mengucapkan kata “cinta” lebih sulit bagiku ke dia tuk diungkapkan daripada mengucapkannya dalam bahasa asing seperti “love”. Entah kenapa?

Sepertinya bagi saya, kata “cinta” jika saya ungkapkan bisa menimbulkan rasa malu teramat sangat tapi ingin mengungkapkannya. entah kenapa? (daleeeeeem banget gitu rasanya).

Bukan karena saya malu menggunakan Bahasa Indonesia, tapi entah mengapa bagi saya kata dengan lima huruf itu bermakna lebih dalam ketimbang kata dengan arti yang sama yang tersusun dari empat huruf.

Kalau saya lihat dan ingat-ingat yang sebelumnya… ya memang saya lebih sering berkata “I love You” daripada “aku cinta kamu” meskipun yang dimaksud adalah sama.
Ingin lebih sering menggunakan kata “cinta” ketimbang “love” ke dia. Tapi… perasaan berdebarnya itu lho yang lebih kuat kalo menggunakan kata “cinta” yang bikin merona pipiku.

Aaaah… Semoga dia mengerti maksudku. Bukan berarti dia tidak istimewa, hanya saja reaksi saya akan lebih hebat jika menggunakan kata “cinta” daripada “love”. Semoga nantipun saya tetap selalu mengingat perasaan ini agar bisa tetap mempertahankan perasaan cinta yang katanya bisa hilang meskipun dalam mengucapkannya akan lebih sering menggunakan bahasa asing seperti “love”.

Bagaimana dengan anda?
Manakah yang lebih sering anda ucapkan? “Cinta” atau “Love”?

tulisan ini saya posting juga di sini

Kamis, 21 Maret 2013

Aku (termasuk Kamu, ya Kamu)

Ada yang bilang Aku itu romantis.
Ada yang bilang Aku itu melankolis.
Ada pula yang bilang Aku itu belum dewasa.

Tapi.... ada yang bilang Aku kebalikan itu semua.

Manakah yang Aku?

Semua itu Aku,
Aku bisa romantis, melankolis, kekanak-kanakan... tapi Aku juga bisa sangat logis, tak berperasaan, dewasa dan lain-lain sebagainya orang-orang itu sematkan ke Aku.

Aku bukan apa yang mereka pikirkan,
Aku adalah apa yang Aku pikirkan.

Bukan mereka yang melihatku,
Tapi Aku menciptakan penggambaran tentang Aku buat mereka.

Sombong?
Tidak.

Semua itu Aku sadari tak lepas dari Kuasa-Nya juga.

Sedih? terkadang.
Kala Aku harus berperan sebagai Aku yang negatif, Aku sedih.
Kala Aku harus berperan menyakiti orang lain, Aku sedih.

Menyesal?
Tidak.

Karena semua itulah yang membentuk Aku.
Tanpa itu semua, tiada Aku yang sekarang.

Masa laluku, masa sekarang dan masa depanku... saling bertautan.
Saling berhubungan...
Mau Aku pungkiri?
Tak bisa.

Hanya bisa Aku hadapi.
Waktu tak akan kembali. Yang sudah berlalu sudahlah.
Perbaiki yang buruk, tingkatkan yang baik.
Karena Aku adalah Aku.


NeeDi [EDK]
Kamis, 21/03/2013
BT 31

Rabu, 20 Maret 2013

Tuhan, Engkau Maha Mengetahui



Tuhan, Engkau Maha Mengetahui.

Engkau tau apa yang aku minta. Engkau berikan dan Engkau kabulkan doaku itu. Kau pertemukan kami dalam satu waktu. Di waktu itu pula Kau buat hatinya terhubung ke hatiku.

Tuhan, Engkau Maha Mengetahui.

Walau awalnya aku menolak mengakui, atas izin-Mu, dia meluluhkan hatiku dalam seminggu.
Walau aku mencoba untuk mengelak. Semakin Kau buat aku tak dapat berpaling darinya.

Tuhan, Engkau Maha Mengetahui

Aku menyerah melawan dan menolak rasa ini. Aku belajar mengakuinya langsung di depan pilihan-Mu untukku. Aku mantap dengannya. Setelah aku curhat padaMu, hatiku semakin mantap memilihnya.

Tuhan, Engkau Maha Mengetahui

Kau buat dia mengakui semua. Kala ku dengar kejujurannya, aku menangis Tuhan. Mengapa saat aku mencintai seseorang karenaMu, kau akan memisahkan kami sementara waktu.

Memang itu belum tentu akan terjadi, tapi aku harus bersiap diri.

Tuhan, Engkau Maha Mengetahui

Aku memohon padaMu. Lindungi kami. Berikan yang terbaik untuk kami. Jika kami memang Engkau takdirkan bersama, ikatlah hati kami, permudahlah jalan kami, kuatkan hati kami.

Jika kami tidak Engkau takdirkan untuk bersama... Maka aku memohon padaMu. Lindungi kami. Berikan yang terbaik bagi kami. Ikhlaskan hati kami tuk berpisah. Kuatkan kami.
Bantu dia yang mencintaiku karenaMu.
Bantu dia yang akhirnya karenaMu aku cintai.
Kuatkan kami, Tuhan.

Ingatkan kami atas segala nikmat dan anugerah yang telah engkau berikan pada kami. Aamiin

EDK
asli : Sabtu, 2 Maret 2013
Dicopy ulang dari sini : Kamis, 21 Maret 2013
sumber gambar (love)

Senin, 28 Januari 2013

Katanya Ada Maunya...

"Pasti kalo telp ada maunya", kata penerima telponku di seberang sana.

Sebegitu parahnya kah aku dimata orang-orang?
Sudah kali kedua orang berkata seperti itu dalam bulan ini.
Satu orang lagi, selain orang tadi adalah orang yang ahli di bidang membaca sidik jari. Belum pernah bertemu, baru kali itu dia liat sidik jariku. Orang yang bekerja di bidang pembacaan sidik jari, sedikit membaca aku dari sidik jariku.

"Mbak itu tipe orang yang bicara jika itu menguntungkan".

Itu kurang lebih yang terbaca dari sidik jariku.

Rasanya sedikit down karena berarti orang menilai aku jelek (bagiku). Setelah mendengarnya, aku mencoba menelaah kembali dan kalau aku liat dari sudut pandang orang lain. Aku itu memang menyebalkan. Kalau aku ketemu aku, pasti aku akan berpikir sama.
"Dia mah nyari kita cuma kalo ada maunya".

Secara gak langsung aku juga menyadari kalau aku sedikit kesulitan bergaul.
Dari dulu, setiap aku bicara atau bercerita, banyak yang menguap atau mengantuk. Semembosankan itukah aku? Sekalinya aku bicara, ibarat bus yang remnya blong... gak bisa berhenti, cenderung dominan dan akhirnya kawan-kawan menjauhi aku juga. Tapi kalau aku gak bicara, dibilangnya ada yang gak beres sama aku atau ya seperti siang ini, dibilang ada maunya....

Jadi... aku harus bagaimana?

ps : ntah kenapa juga dah dua hari ini aku kesulitan memfokuskan diri.  :(